Penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella,
Famili Gracillariidae
Ordo Lepidoptera
Hama kakao ini sangat merugikan.
Serangannya dapat merusak hampir semua
hasil.Penggerek Buah Kakao dapat
menyerang buah sekecil 3cm,tetapi
umumnya lebih menyukai yang berukuran
sekitar 8 cm. Ulatnya merusak dengan cara
menggerek buah, memakan kulit buah,
daging buah dan saluran ke biji.
Gejala pada buah yang terserang akan lebih awal berwarna kuning,dan jika digoyang tidak berbunyi.
Biasanya lebih
berat daripada yang sehat. Biji-bijinya
saling melekat, berwarna kehitaman serta
ukuran biji lebih kecil.
Hama ini dapat dikendalikan dengan
sanitasi, pemangkasan, membenam kulit
buah, memanen satu minggu sekali ,
kondomisasi, serta dengan cara hayati/
biologi, seperti pada halaman berikut.
Keadaan dilapang dapat ketahui bahwa penyakit ini sangat merugikan contohnya disulawesi petani menggantungkan hidupnya dari budidaya kakao, namun dengan meningkatnya perkebunan kakao tidak dapat meningkatkan produktivitas kakao tersebut maupun harga dipasar dunia, hal ini sangat kerap dihubungkan oleh gangguan organisme tanaman salah satunya adalah penggerek buah kakao yang membuat kualitas dan kuantitas penen menurun.
Pengendalian lainnya dapat dilakukan dengan sarungisasi dengan syarat seperti berikut.
1.Ukuran buah 6-8 cm atau pada saat buah mengandung air, karena:
- Serangga PBK mulai meletakkan telur pada ukuran dan kriteria dimaksud
- Serangan PBK bisa mencapai 0 % apabila dilakukan aplikasi 1 x insektisida yang telah direkomendasikan oleh Komite Pestisida sebelum sarungisasi.
2. Dilakukan pada saat musim buah sedikit, karena:
- Hama PBK lebih terakumulasi keberadaanya dan dapat memberikan jumlah populasi awal yang rendah pada saat musim buah banyak
- Sarungisasi pada musim buah banyak tidak efektif karena serangan hama PBK bisa menjadi sangat tinggi karena banyak makanan yang tersedia di lapangan
- Sarungisasi tidak efektif dan tidak ekonomis pada musim buah banyak, terutama apabila biji kakao kering hanya sekitar Rp. 8.000,-/kg
Pemangkasan juga bermanfaat untuk mengendalikan PBK .Melalui pemang-kasan kita mengurangi/ membuang cabang, ranting, dan daun daun yang tidak berguna sehingga penggunaan zat makanan lebih efektif, dan tanaman kakao akan semakin baik pertumbuhannya, bukan hanya dalam hal tajuk tetapi juga dalam pertumbuhan buah. Selain itu, pemangkasan akan memberikan banyak penetrasi sinar matahari, serta gerakan angin yang bebas sehingga akan mengurangi serangan PBK. Karena itu, lakukanlah pemangkasan yang tepat waktu dan cara benar, baik dalam pemangkasan bentuk,pemangkasan produksi,maupun pemangkasan pemeliharaan.
Pemupukan
Dampak utama pemupukan terhadap tanaman kakao adalah merangsang pertumbuhan yang baik. Dampak ini meningkatkan ketahanan kakao terhadap PBK. Tanaman kakao yang tumbuh sehat akan lebih tahan terhadap serangan PBK. Karena itu, lakukanlah pemupukan yang benar dengan memperhatikan dosis, jenis, cara, waktu, dan tempat
Sanitasi
Daur Hidup |
Cara sanitasi penting untuk mematikan
PBK yang ada dalam buah yang sudah
dipanen . Jika tidak d imatikan,P BK
tersebut dapat berkembangbiak d a n
menyerang buah yang masih ada di pohon.
Setelah buah dipanen, seluruhnya dibelah,
Kulit buah dimasukkan ke dalam lobang
dan ditutup dengan tanah atau dengan
plastik untuk membunuh larva yang masih
Gejala |
ada / hidup pada buah.
Jika tidak segera dikerjakan simpanlah
buah dalam karung plastik yang diikat
rapat. Cara tersebut mencegah PBK keluar
dan menyerang buah yang belum masak
di pohon.
Sering memanenUntuk menurunkan jumlah P B K ,
sebaiknya semua buah yang sudah masak
atau masak awal dipanen seminggu sekali.
Cara ini menghindari perpanjangan
perkembangan / Daur hidup PBK di
kebun.
Sarungisasi |
Kantong plastik yang dipasang pada buah
dapat mencegah serangan PBK. Kantong
tersebut harus dilobangi di bagian bawah
supaya air dapat keluar. Jika tidak
dilubangi, mungkin buah kakao akan
membusuk. Saat yang tepat pengantongan
adalah pada saat ukuran panjang buah
sekitar 8 cm.
Kepik Penghisap Buah Kakao ( kepiding ) Helopeltis antoni.,
Famili Miridae,
Ordo Hemipter
Kepinding |
Cara hidup
kepiding memiliki ovovisitor untuk memasukkan telur kedalam buah kokao yang masih muda, telur deimasukkan dengan 2 atau 3 kelompok dengan stadium telur antara 6 - 24 hari. Setelah telur menetas, larva selalu bergerak dengan gesit dan mampu berpindah dari buah satu kebuah yang lain. Kepiding ini sebelum berubah menjadi dewasa mengali pergantian kulit sebanyak 6 kali..
Ciri ciri kepiding ini imago berwarna hitam, dada berwarna merah, dan memiliki tanduk yang lurus. Tanaman inang antara lain kako, teh, lada, gambit, kopi dan lain lain.
Gejala
Gejala |
Tidak hanya serangan pada buah namun kepiding ini dapat juga menyerang tanaman yang belum berbuah yang terjadi pada tunas atau pucuk daun muda ( Flush ) sehingga daun akan layu dan mengiring kemudian berguguran dan terlihat seperti cabang yang gundul.
Pengendalian
Pengendalian kepiding ini dapat dilakukan dengan mengatur tanaman pelindung, pemangkasan yang dapat menurunkan kelembaban karena kepiding sangat menyukai kelembaban yang tinggi dan suhu udara agak panas, kemudian pemberantasan tanaman inang yang tak berguna, dan penyemprotan insektisida pada pukul 18.00 - 20.00 karena pada saat tersebut kepiding tidak dapat bergerak dengan cepat.
KUTU PUTIH/ Pseudococcus lilacinus
(Homoptera: Psudococcidae)
Kutu Putih |
Cara hidup
Kutu ini berwarna putih karena diselimuti lapisan lilin, pada dasarnya kutu bersimbiosis dengan semut hitam dan semut rang - rang. Kutu putih dewasa selama hidupnya dapat meletakkan 300 butir dengan daur hidup antara 35 - 50 hari. Kutu putih ini hidup berkoloni dan berkembangbiak pada musim kemarau. Tanaman yang biasa terserang kutu putih antara lain Kakao, Rambutan, Jambu, Kapuk dll
Gejala Pada Pepaya |
Gejala
Jejala yang tibul dari serangan kutu putih ini adalah terjadi infeksi pada pangkal buah, pada bagian terlindung, dan kemudian dilanjutkan pada buah yang masih kecil, sehingga pertumbuhan buah akan terhambat.
Pengendalian
Pemeliharaan tanaman dengan baik yang mencakup pengelolaan kebun dengan baik kemudian dengan memanfaatkan musuh alami seperti semut hitam dan semut rang - rang, dan penyemprotan dengan insektisida yang dicampur dengan pelarut zat lilin agar insektisida yang disemprotkan dapat lagsung kontak ketubuh kutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar